Kamis, 02 Agustus 2012
Oleh: Muhaimin Iqbal
DALAM rumah besar Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin, sejumlah ide kreatif untuk menyiapkan generasi yang mandiri itu telah secara serius kita inisiasi. Dari sumber protein hewani dan nabati berbasis kambing dan alfaafa, sumber pangan alternatif berbasis gembili, energi alternatif berbasis bio-ethanol, restorasi ekosistem berbasis Microbacteria Alfaafa -11, dan kini insyaallah juga dalam waktu dekat ada solusi rumah-rumah murah berbasis Teknologi Sarang Lebah atau kita sebut Teknosal.
Di antara makhluk Allah yang diberi wahyu khusus untuk membuat rumah adalah lebah:
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتاً وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia." (QS 16 :68).
Oleh karenanya tidak ada rumah yang se-efisien, seindah dan sekokoh rumah lebah – bila mempertimbangkan bahan yang digunakan dan manfaat relatifnya.
Lebah bisa membuat rumah dari bahan apa saja yang ada di sekitarnya, sementara manusia yang sebenarnya memiliki akal lebih tinggi - sering dipusingkan dengan bahan bangunan yang semakin tidak terjangkau.
Lebah bisa membuah rumah yang indah di manapun berada, rumah yang dihuni bersama masyarakatnya yang berjumlah sangat banyak. Sementara manusia ketika tinggal di suatu daerah yang sempit dengan penghuni yang banyak cenderung membuat kekumuhan dan susunan rumah-rumah yang jauh dari keindahan.
Begitu kokohnya rumah lebah sehingga ketika manusia berusaha mengambil madu dengan teknologi – memutar rumah lebah dengan sentrifugal, madu bisa keluar semua sedangkan rumah lebahnya relatif utuh. Sementara rumah manusia mudah sekali retak dengan adanya sedikit gempa bumi saja.
Maha Benar Allah dan sudah seharusnya kita memikirkan dan belajar juga dari wahyu-wahyu yang diberikan langsung ke binatang yang satu ini:
“…Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS 16 : 69)
Maka untuk menghadirkan solusi rumah murah yang indah, kokoh dan murah dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita – sebuah team yang bersinergi dengan Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin – kini telah memasuki tahap akhir persiapannya untuk menghadirkan rumah murah nan indah berbasis teknologi sarang lebah.
Rumah ini nantinya hanya akan membutuhkan sedikit semen, sedikit besi dan selebihnya adalah bisa apa saja yang masyarakat sudah biasa buat seperti bahan batako, bata ringan, bata merah dan sejenisnya. Kekuatan bangunan ini nanti bukan hanya bertumpu pada bahan, tetapi lebih banyak pada struktur dan design untuk menyebarkan tekanan.
Yang akan membuat rumah ini nanti murah adalah selain bahan-bahannya, juga waktu pembangunannya yang bisa sangat cepat karena seperti anak-anak bermain lego saja.
Tata letak ruangan rumah
Murah tidak harus berarti murahan, bangunan berteknologi sarang lebah ini akan bisa menjadi komplek bangunan-bangunan yang elegan seperti dalam gambar di bawah.
Komplek perumahan
Juga akan menjadi tempat-tempat tinggal yang nyaman bagi penghuninya seperti yang tergambar dalam contoh lay out ruangan-ruangan di dalam rumah seperti pada ilustrasi di atas. Segera setelah berhasil kami wujudkan rumah contohnya insyaallah tahun ini juga, masyarakat bisa mulai menggunakan teknologi ini.
Para pengembang bahkan sudah bisa mulai bicara dengan kami untuk menggali peluang-peluangnya.
Inisiasi rumah berteknologi sarang lebah ini sekaligus menjadi pembelajaran berikutnya, bahwa Al-Qur’an adalah benar-benar “…petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu…” (QS 2 :185), bahwa Al-Qur’an adalah “…pengejalasan atas segala sesuatu…” (16 : 89). Tetapi ini semua lagi-lagi tentu hanya berlaku bagi yang mau memikirkannya. Wa Allahu A’lam.*
Penulis Direktur Gerai Dinar, kolumnis hidayatullah.com