Memuliakan Orang Tua (8)
Islam memandang dan menempatkan orang tua pada posisi yang terhormat dan mulia. Hal ini dimaklumi mengingat mereka adalah penyebab daya manusia. Pada posisi yang lain, mereka menjadi penyebab keselamatan seorang anak, apabila ia tunduk dan berbakti kepada mereka. Kedua orang tua adalah asal usul adanya Anda, sekaligus penyebab kebahagiaan Anda. Seandainya tidak ada orang tua, maka tidak mungkin Anda akan hadir di dunia yang fana ini...
Bila seorang berpikir tentang apa yang dialami oleh Ibu, baik penderitaan selama mengandung, melahirkan, maupun apa yang dialaminya pada waktu besar (mendidiknya), sungguh semua itu merupakan pengorbanan yang tak ternilai harganya. Sehingga dari pengorbanan-pengorbanan inilah akan mendorong seorang anak untuk bersungguh-sungguh dalam memuliakan, berbakti, berbuat baik dan menghormati ibunya selama masih hidup, berdo'a untuknya,memintakan ampun dan berziarah ke kuburnya setelah mereka meninggal dunia.
Betapa berat seorang ibu mengandung berbulan-bulan, sakit ketika melahirkan, sakit dan sengsara waktu menyusui, apalagi ketika sang bayi menggigit puting susunya hingga berdarah. Dan lelahnya mengurus, mangasuh serta mendidiknya. Menjaga kesehatan dan keselamatan anaknya melebihi pemeliharaan kesehatan dan keselamatan sendiri. Curahan kasih sayang ditumpahkan dengan sepenuhnya, tanpa mengharapkan balasan, agar anaknya tetap sehat, gembira dan bahagia. Segala tenaga dan pikiran dicurahkan untuk anaknya. bahkan segala rintangan dihadapi dengan penuh ketabahan dan kesabaran demi melindungi kelestarian hidup anaknya dan berusaha mengantarkan anak-anaknya ke jalan yang lurus yang sukses dan penuh kebahagiaan. Semua pengorbanan dan penderitaan itu tidak mengenal siang dan malam. Dia tetap tersenyum dengan penuh ditengah kelelahan, bahagia di atas penderitaan. Dalam suka dan duka, kedua orang tua tetap berusaha dengan segala kemampuan yang ada memelihara dan menjaga anaknya.
Dengan penuh keyakinan seorang ayah menatap teriknya matahari, bermandikan keringat untuk mencari sesuap nasi dan biaya pendidikan anaknya, serta nafkah untuk semua keluarga. Semua dilakukan dengan penuh keikhlasan. Karena itulah seorang anak wajib menghormati dan memuliakan orang tua yang memelihara, mendidik, dan menyayangi sejak kecil.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-ahqaaf : 15 yang artinya :
"Dan kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu bapak, ibunya mengandung dengan susah payah dan melahirkan dengan susah payah pula."
Disebutkan pula dalam firmanNya yang lain, surat Luqman : 14, yang artinya :
"Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam 2 tahun."
Ada sebuah riwayat, pada suatu ketika datang sepasang suami istri kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka berdua memperebutkan anaknya. Sang suami mengatakan : "Wahai Rasulullah, ini anakku. Keluar dari shulbiku (tulang punggung)." Kemudian sang istri berkata : "Wahai Rasulullah, dia tidak merasakan beratnya mengandung dan melahirkan, dia hanya bisa meyalurkan nafsu syahwatnya dengan penuh birahi. Sedangkan aku mengandung dengan berat dan melahirkan dengan susah payah, serta menyusuinya selama 2 tahun.
Akhirnya Nabi Muhammad SAW menetapkan, bahwa sang istrilah yang berhak mengasuh dan memelihara anak tersesbut, karena sang ibu adalah segalanya.
Tags : cerita kisah islami, kisah islam, sejarah nabi muhammad, cerita cerita nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita islam, cerita islami, kisah mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata islami, kisah inspiratif islami, kisah inspirasi islami, kisah teladan islam, kisah hikmah islami, cerita nabi, kisah kisah islami, kisah anak islami, cerita cerita nabi, cerita kisah nabi, cerita sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata mutiara, kata mutiara mutiara