Pelajar dan Mahasiswa Muslim di seluruh Inggris, menggelar aksi pengumpulan dana untuk anak-anak yatim piatu pada hari Senin kemarin. Mereka menyebar ke jalan-jalan, stasiun kereta api dan kampus-kampus untuk mengumpulkan sumbangan dari warga masyarakat. Aksi sosial ini, ternyata juga cukup efektif sebagai salah satu cara untuk berdakwah terutama di kalangan non-Muslim Inggris.
Aksi sosial di bawah program "Charity Week" itu sudah berlangsung selama tujuh tahun, dengan melibatkan para pelajar dan mahasiswa Muslim mulai dari Glasgow ke Wales, dari Dublin ke Leicester. Mereka yang ikut dalam kegiatan ini menyebarkan poster dan mengenakan T-Shirt yang sama, serta saling berkompetisi untuk mengumpulkan dana yang besar. Semuanya mereka lakukan dengan riang.
Charity Week merupakan proyek penggalangan dana yang digagas oleh University of London Union, Islamic Society Network (ULU ISoc) bekerjasama dengan lembaga-lembaga amal Muslim. Tujuannya, untuk menggalang persatuan para pelajar dan mahasiswa Muslim yang ada di London, dengan cara melibatkan mereka dalam kegiatan penggalangan dana untuk membantu anak-anak yatim piatu di seluruh dunia. Aktivitas sosial ini juga untuk menghilangkan kesan bahwa generasi muda Muslim adalah generasi yang malas, terpecah belah dan tidak kreatif.
Tak disangka, antusias para pelajar, mahasiswa dan warga masyarakat Inggri terhadap program Charity Week ini sangat besar. Di tahun pertama, 19 universitas di London ikut kegiatan ini dan berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar 30.000 poundsterling.
Jumlah sumbangan yang berhasil dikumpulkan meningkat tajam di tahun berikutnya yang mencapai 130.000 poundsterling. Tahun 2007, kegiatan ini juga di gelar di kota-kota besar lainnya di Inggris Raya, antara lain Birmingham dan total sumbangan yang berhasil dikumpulkan mencapai 200.000 poundsterling. Subahanallah ... Kegiatan sosial ini, kini sudah meluas sampai ke negara Australia. Muslim di Negeri Kanguru ini terinspirasi menggelar program yang sama setelah melihat rekaman kegiatan Charity Week di internet.
Tapi, yang lebih penting dalam kegiatan ini bukanlah jumlah sumbangan yang dihasilkan tapi lebih pada rasa persatuan dan kasih sayang orang-orang yang terlibat di dalamnya. Selama seminggu, setahun sekali, pemuda-pemuda Muslim bergerak bersama untuk mencapai tujuan yang sama.
Charity Week, juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk berdakwah. Sambil mencari dana, mereka bisa berinteraksi dan berdialog panjang dengan warga masyarakat, terutama non-Muslim, untuk meluruskan pandangan dan mitos-mitos yang salah tentang Muslim dan agama Islam.
Tahun ini, FOSIS (Federasi Federation of Student Islamic Societies) dan lebih dari 100 komunitas Muslim di universitas-universitas di empat negara secara bersamaan menggelar Charity Week yang berlangsung mulai tanggal 20-26 Oktober mendatang. Muslim di Indonesia juga bisa menggelar acara serupa, bisa kontak ke charityweek@gmail.com atau ke info@ uluisoc.com. Rekaman video tentang kegiatan mereka bisa diakses ke www.uluisoc.com (ln/iol)