Thalut mengajak orang-orang yang tak punya ikatan rumah tangga dan perdagangan ke medan perang. Dengan memilih orang-orang terbaiknya itu ia berharap mereka dapat memusatkan diri pada pertempuran dan tak menghiraukan lagi urusan rumah tangga dan perdagangan...
Salah seorang anak muda yang ikut dalam barisan Thalut adalah seorang remaja bernama Daud. la diperintah ayahnya untuk menyertai kedua kakaknya yang maju ke medan perang. Daud tidak diperkenankan maju ke garis depan, ia hanya disuruh melayani kedua kakaknya. Tempatnya di garis belakang. Jika kakaknya lapar atau haus dialah yang melayani dan menyiapkannya.
Tentara Thalut sebenarnya tidak seberapa banyak. Jauh lebih besar dan lebih banyak tentara Jalut sang penindas. Jalut sendiri adalah seorang panglima perang yang bertubuh besar seperti raksasa. Setiap orang yang berhadapan dengannya selalu binasa.
Tentara Thalut gemetar saat melihat keperkasaan musuh-musuhnya itu. Demi melihat tentaranya ketakutan, Thalut berdo'a kepada Allah : "Ya Tuhan kami, curahkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."
Maka dengan kekuatan do'a itu mereka menyerbu tentara Jalut. Mereka bertempur dengan gagah berani, tentara Jalut tak mengira lawan yang berjumlah sedikit itu mempunyai keberanian bagaikan singa terluka. Akhirnya Jalut dapat diporak-porandakan dan lari cerai berai.
Tinggal Jalut sang panglima dan beberapa pengawalnya yang masih tersisa. Thalut dan pengikutnya tak berani berhadapan dengan raksasa itu. Lalu diumumkannya oleh Thalut bahwa siapa yang dapat membunuh Jalut maka ia akan diambil sebagai menantu.
Tak disangka dan diduga Daud yang masih berusia remaja tampil ke depan. Minta izin kepada Thalut untuk menghadapi Jalut. Mula-mula Thalut ragu, mampukah Daud yang masih muda itu mengalahkan Jalut, namun setelah didesak oleh Daud ia mengizinkan anak muda itu maju ke medan perang.
Dari kejauhan Thalut melihat sepak terjang. Daud yang menantang Jalut.
Jalut memang sombong, ia telah berteriak berkali-kali menantang orang-orang Israil untuk berperang tanding. la juga mengejek bangsa Israil sebagai bangsa pengecut dan hinaan-hinaan lainnya yang menyakitkan hati.
Tiba-tiba Daud muncul di hadapan Jalut. Jalut tertawa terbahak-bahak melihat anak muda itu menantangnya duel. Daud tidak membawa senjata tajam. Senjatanya hanya ketepel.
Berkali-kali Jalut melayangkan pedangnya untuk membunuh Daud namun Daud dapat menghindar dengan gesitnya. Pada suatu kesempatan Daud berhasil melayangkan peluru batu ketapelnya tepat diantara kedua mata Jalut.
Jalut berteriak keras, roboh dengan dahi pecah dan mati. Dengan demikian menanglah pasukan Thalut melawan Jalut. Daud diangkat sebagai menantu Raja Thalut. Dijodohkan dengan anak Thalut yang bernama Mikyal.
Tags : cerita kisah islami, kisah islam, sejarah nabi muhammad, cerita cerita nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita islam, cerita islami, kisah mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata islami, kisah inspiratif islami, kisah inspirasi islami, kisah teladan islam, kisah hikmah islami, cerita nabi, kisah kisah islami, kisah anak islami, cerita cerita nabi, cerita kisah nabi, cerita sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata mutiara, kata mutiara mutiara