Sejak munculnya onta yang membawa berkah air susu, masyarakat dari orang-orang yang beriman bertambah kuat dan tebal imannya. Sedangkan orang-orang kafir semakin iri dan menaruh dendam kepada Nabi Shalih.
Orang-orang kafir itu kemudian mengadakan sayembara. Siapa yang berani membunuh Nabi Shalih maka mereka akan dapat hadiah berupa gadis cantik....
Tersebutlah, dua orang pemuda nekad mengikuti sayembara itu. Mereka sudah sepakat akan menikmati hadiah perempuan cantik itu bersama-sama. Sungguh mesum niat ini. Demikianlah, ketika onta itu baru saja minum di salah satu sumur penduduk salah seorang dari pembunuh kejam itu melepaskan anak panah. Tepat mengenahi kaki unta. Unta itu berlari kesakitan, namun seorang lagi yang sudah siap dengan golok di tangan segera menghabisi unta itu. Mereka berhasil membunuh unta dan otomatis memperoleh hadiah perempuan cantik.
Setelah unta itu mati orang-orang kafir merasa lega. Mereka dengan beraninya menantang Nabi Shalih : “Hai Shalih, unta yang kau banggakan itu sekarang sudah kami bunuh. Kenapa tidak ada balasan siksa bagi kami. Kalau kamu memang utusan Allah tentunya kau dapat mendatangkan siksa yang kau ancam kepada kami!”
Berkata Nabi Shalih : “Kalian benar-benar telah berbuat dosa. Sekarang kalian boleh bersenang-senang selama tiga hari. Sesudah lewat tiga hari, maka datanglah ancaman yang dijanjikan Allah kepadamu.”
Waktu tiga hari itu sebenarnya adalah kesempatan bagi bangsa Tsamud untuk bertobat dan menyadari kesalahannya. Tapi mereka malah mengejek Nabi Shalih. Mereka menganggap Nabi Shalih hanya mambual belaka.
Belum sampai tiga hari mereka datang lagi kepada Nabi Shalih dan berkata : “Hai Shalih, kenapa tidak kau percepat datangnya siksa itu kepada kami?”
Berkata Nabi Shalih : “Wahai kaumku. Mengapa kau minta segera datangnya siksa. Bukannya kebaikan? Kenapa kamu tidak minta ampun kepada Allah, mudah-mudahan kamu diberi ampun.”
Diam-diam orang-orang kafir itu merasa takut. Bukankah, ucapan Nabi Shalih selalu terbukti kenyataannya. Bagaimana kalau siksa itu benar-benar datang kepada mereka. Maka untuk mencegah datangnya siksa itu , sehari sebelum waktu yang dijanjikan habis, mereka mengadakan rapat gelap. Mereka bermaksud membunuh Nabi Shalih agar siksa itu tak jadi diturunkan. Sungguh keji dan busuk rencana mereka.
Tetapi Allah melindungi hambaNya yang benar. Nabi Shalih diselamatkan dari rencana pembunuhan yang keji itu.
Esok harinya terjadilah peristiwa yang mengerikan itu. Bangsa Tsamud disambar petir yang menggelegar membelah angkasa. Bumi juga ikut murka atas kesombongan bangsa yang ingkar itu. Gempa yang dahsyat telah menghancurkan dan memporak-porandakan tempat tinggal mereka yang megah besar.
Tidak ada seorang dari kaum yang ingkar itu ada yang selamat. Hanya Nabi Shalih dan para pengikutnya saja yang terhindar dari malapetaka.
Tags : cerita kisah islami, kisah islam, sejarah nabi muhammad, cerita cerita nyata, cerita islam, kisah islami, kisah cerita islam, cerita islami, kisah mengharukan cinta, teladan islam, kisah nyata islami, kisah inspiratif islami, kisah inspirasi islami, kisah teladan islam, kisah hikmah islami, cerita nabi, kisah kisah islami, kisah anak islami, cerita cerita nabi, cerita kisah nabi, cerita sejarah nabi, teladan islam, kisah teladan, kisah islam, kata kata mutiara, kata mutiara mutiara