Kebanyakan dari kita selalu bertanya-tanya, bagaimanakah tanda-tanda seseorang yang peroleh lailatul qadar? Bisakah secara kasat mata manusia mengetahui jika ada seseorang yang mendapatkan malam seribu bulan? Rasa penasaran yang membuncah mendorong keingin tahuan yang cukup tinggi dari seorang hamba untuk bisa menemui lailatul qadar, atau paling tidak menemui seseorang yang dapatkan keberkahan malam itu.
Secara pasti memang tidak ada nash yang sebutkan tanda-tanda orang yang sangat beruntung mendapatkannya. Namun, jangan khawatir karena kita ternyata masih bisa mengenali cirri-cirinya. Menurut ustadz Ahmad Zaky ciri-cirinya ada empat poin yaitu :
1. Orang tersebut selalu ingin dan berusaha menjadi yang terbaik dimata Allah maupun manusia.
2. Orang tersebut selalu merasa kurang dalam beribadah, padahal seluruh ibadah wajib maupun sunah sudah ia kerjakan.
3. Ia menjadi orang yang tak sombong kepada atasan maupun bawahannya.
4. Dari segi wajah ia terlihat lebih bersinar dan enak dipandang mata, dan ini hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang dekat dengan Allah.
Inilah Ciri-Ciri Khususnya
Ada pula yang menyebutkan cirri-ciri lain dari orang yang tengah mendapatkan lailatul qadar itu adalah:
1. Melihat Semua dengan Terang di Kegelapan Malam
Hal ini tidak semua hamba bisa melakukan hal serupa jika bukan yang dipilihNya. Kebanyakan manusia tidak akan bisa melihat dengan jelas apalagi terang saat digelapnya malam. Dan atas kuasa Nya seorang hamba pilihanNya pada malam itu seolah tak melihat kegelapan malam, karena semuanya serba terang.
2. Seolah dapat Melihat Seluruh Benda & Makhluk di Bumi Bersujud kepada Allah
Tanpa kita sadari sebenarnya semesta ini bersujud dan bertasbih kepada Allah, namun manusia tak bisa begitu saja bisa melihatnya secara kasat mata. Dan orang yang beruntung mendapatkan anugrah lailatul qadar ini akan bisa melihat semesta alam dan seluruh isi yang ada di dalamnya bersujud pada Allah!
3. Bisa Mendengar Suara Malaikat dan Semua Tutur Katanya
Rasulullah saat didatangi peristiwa luarbiasa dalam sujud saat mengimami shalat malam dengan para sahabatnya, beliau memang sujud begitu lama, padahal hujan datang mengguyur dengan lebatnya di masjid yang tak beratap sempurna. Seluruh tubuhnya basah, namun sama sekali tak mau beranjak, sampai para sahabat banyak yang menggigil, ternyata beliau didatangi malaikat yang bersesakan turun ke bumi dengan dengungan tasbih tak henti-hentinya. Suara malaikat yang begitu indah, diantara kedamaian yang luarbiasa dalam terang benderang!
4. Segala Doanya Dikabulkan Allah SWT
Kala lailatul qadar datang pada seorang hamba, maka doa-doa yang terpanjat, seberapa banyaknya akan dikabulkan oleh Allah.
5. Orang itu tidak Disyaratkan Melihat Tanda Apa-apa.
Baik yang berupa fisik, namun bisa merasakan kedamaian, kekhusukan yang luar biasa. Memang perasaan kedamaian yang luarbiasa yang hampir tak pernah dirasakan sebelumnya, adalah hal yang paling sering dijumpai hamba yang mendapatkan lailatul qadar.
6. Imannya Bertambah Kuat
Karena sudah mengalami peristiwa spiritual yang luar biasa, maka akan tambah kuatlah imannya. Perilaku sehari-hari akan lebih baik tentunya seperti senang sedekah, jauhi ghibah dan hal-hal yang tidak manfaat, lebih mampu mengendalikan diri dan lebih toleran pada oranglain, tak peduli golongan, suku bahkan agamanya.
Yang Dilakukan Nabi di 10 Malam Terakhir
Dahulu, Nabi Muhammad SAW bersungguh-sungguh untuk menghidupkan sepuluh hari terakhir tersebut dengan amalan-amalan melebihi waktu lainnya. Sebagaimana yang istri beliau Ummul Mu’minin Aisyah RA pernah katakan :
يَجْتَهÙدÙÙÙىالْعَشْرÙالأَوَاخÙرÙمَالاَيَجْتَهÙدÙÙÙىغَيْرÙÙ‡Ù
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.†(HR. Muslim)
Aisyah RA juga berkata :
كَانَالنَّبÙÙ‰ÙÙ‘ – صلىاللهعليهوسلم – Ø¥ÙذَادَخَلَالْعَشْرÙشَدَّمÙئْزَرَهÙ،وَأَØْيَالَيْلَهÙ،وَأَيْقَظَأَهْلَهÙ
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.†(HR. Bukhari & Muslim).
Maka sudah seharusnya kita mengikuti apa saja yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di sepertiga malam terakhir bulan ramadhan, agar kita lebih dekat dengan Allah SWT dan memperoleh kemuliaan atau keutamaan malam Lailatul Qadar.
Sumber: http://www.panggilandarisurau.com