1
Syetan punya misi untuk menyesatkan manusia. Dengan keistimewaan tidak dapat dilihat oleh manusia, syetan dari golongan jin memiliki banyak cara untuk menjalankan misi tersebut. Baik dengan bisikan, membuat buhul/ikatan, hingga mengencingi manusia. Tentu, tidak semua orang bisa dikencingi oleh syetan. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini menjelaskan siapa saja yang dikencingi oleh syetan.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan bahwa disebutkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ada seorang laki-laki yang tidur semalaman hingga waktu pagi (kehilangan waktu Subuh), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيْطَانُ فِى أُذُنَيْهِ – أَوْ قَالَ – فِى أُذُنِهِ
“Laki-laki itu telah dikencingi setan pada telinganya” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Mungkin ada sebagian ulama yang menafsirkan hadits ini dengan mengatakan bahwa mengencingi tersebut merupakan majaz yang berarti syetan gembira dan merayakan keberhasilannya melihat orang tidak bisa shalat Subuh. Namun, ketika menjelaskan hadits ini dalam Syarh Shahih Muslim, Imam An Nawawi membawakan penjelasan Al Qadhi ‘Iyadh bahwa ia memahami hadits ini secara tekstual. Bahwa syetan benar-benar mengencingi telinga orang tersebut.
Lalu, mengapa tidak terlihat bekasnya? Wallahu a’lam. Jika syetan saja tidak bisa diindra, maka kencingnya juga tidak bisa diindra. Warnanya tidak tampak, basahnya tidak terasa, baunya tidak dapat diidentifikasi dengan hidung manusia.
Kita pastilah tidak suka dengan kencing sembarangan. Apalagi dikencingi. Sebab dikencingi adalah sebuah tindakan penghinaan dan merendahkan. Orang yang dikencingi orang lain, ia adalah orang yang paling lemah dan seakan-akan tidak memiliki harga diri. Pun dengan dikencingi syetan. Martabatnya jatuh, derajatnya rubuh, izzahnya luruh.
Kita pastilah tidak suka syetan. Apalagi dikencingi syetan. Tetapi itu bisa terjadi setiap hari jika kita bangun terdahului matahari. Atau bahkan kita bangun tak bisa mengejar fajar. Sebab sebagian ulama menafsirkan orang yang dikencingi syetan adalah orang yang bangunnya terlambat hingga tak dapat menunaikan shalat Subuh berjamaah. Sebagian ulama lainnya menafsirkan orang yang dikencingi syetan adalah orang yang bangunnya ketika matahari telah terbit sehingga ia kehilangan waktu Subuh.
Bagaimana caranya agar tidak dikencingi syetan? Caranya adalah dengan bangun sebelum Subuh. Pasti tidak dikencingi syetan. Kalaupun terlambat sedikit, bangunlah di waktu yang memungkinkan untuk menunaikan Subuh berjamaah.
Ya Allah… mudahkanlah kami untuk shalat Subuh berjamaah dan jauhkanlah kami dari kencing syetan. [Muchlisin BK/bersamadakwah]