Sponsor

Iklan Sponsor :

INILAH SIFAT RASULULLAH DALAM KITAB TAURAT

Iklan Sponsor :





Shalat Berjamaah @sayidaty.net
Kenabian Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah dikabarkan jauh-jauh hari dalam berbagai kitab samawi. Di antaranya dalam kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa dan kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa.
Namun, kaum Bani Israil dan Nasrani mengingkari hal itu sebab kesombongan dan kebodohan mereka. Bahkan, mereka berupaya sekuat tenaga dan pikiran untuk menolak semua kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan seluruh kemampuan yang dimiliki.
Lalu, apakah yang dikabarkan oleh kitab Taurat tentang Nabi Muhammad? Bagaimana sifat-sifat Nabi dalam kitab yang syariatnya ditujukan untuk kaum Bani Israil ini?
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Atha’ bin Yasar bertemu dengan Abullah bin ‘Amr bin ‘Ash. “Beritahukan kepadaku tentang sifat Rasulullah yang terdapat di dalam Taurat,” tanya Atha’.
“Baik,” jawab Abullah bin ‘Amr, “demi Allah, sesungguhnya sifat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di dalam Taurat seperti sifatnya dalam al-Qur’an al-Kariim.”
Kemudian, disebutkanlah beberapa sifat sebagaimana diriwayatkan pula oleh Imam al-Bukhari yang dikutip Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya.
1. Sebagai saksi, pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, dan melindungi orang-orang yang ummi.
2. Sebagai hamba dan utusan Allah Ta’ala.
3. Dinamai Mutawakkil.
4. Tidak kasar dalam berbicara.
5. Tidak keras hati.
6. Tidak berteriak-teriak di pasar.
7. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
8. Senantiasa memberikan maaf dan ampunan.
9. Tidak akan dicabut nyawanya hingga meluruskan millah yang telah menyimpang dengan mengajak manusia mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah (tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Ta’ala).
Dengan demikian, pungkas Rasulullah mengakhiri hadits ini, “Dengan hal itu akan terbuka semua mata yang buta dan telinga-telinga yang tuli serta hati-hati yang tertutup.”
Hendaknya riwayat ini membuat kita semakin yakin bahwa Islam adalah agama yang paling sempurna dan merevisi semua millah sebelumnya. Hingga tak ada lagi hukum kecuali yang termaktub di dalam al-Qur’an yang mulia.
Riwayat ini hendaknya dijadikan dalil juga bagi kaum Yahudi khususnya, bahwa perintah meyakini kebenaran ajaran Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah ada dalam Taurat dan kembali ditegaskan dalam al-Qur’an yang menjadi mukjizat Nabi.
Sayangnya, mereka mengingkari, justru setelah mereka mengetahuinya. [Pirman]

Masukan email anda untuk mendapatkan Resep Terbaru ke email anda GRATIS: