Kesukaan kita pada makanan gorengan dan berlemak kerap menyebabkan banyak efek buruk. Salah satunya adalah membuat tenggorokan terasa gatal dan kering, bahkan terasa panas. Seringkali orang menyebutnya sebagai panas dalam.
Faktanya, tidak ada istilah medis untuk panas dalam. Lantas apa yang terjadi pada tenggorokan sebenarnya? Menurut pakar herbal dr Abrijanto, yang terjadi setelah makan makanan yang mengandung banyak lemak adalah peradangan pada tenggorokan.
"Peradangan menimbulkan rasa panas, makanya sering disebut panas dalam. Padahal tidak ada istilah medis untuk kondisi itu," ucapnya dalam talkshow seputar obat herbal beberapa waktu lalu di Jakarta.
Makanan berlemak dapat menyebabkan rasa panas di tenggorokan. Apalagi jika tidak diimbangi dengan hidrasi yang cukup, maka bagian tubuh tersebut akan terasa kering dan timbul lah peradangan.
Selain dari konsumsi makanan berlemak dan kurang cairan, peradangan juga dapat terjadi akibat menurunnya imunitas. Hal ini dikarenakan kondisi fisik yang lelah serta kurang mengonsumsi vitamin yang mendongkrak kerja sistem imun, misalnya vitamin C.
Karena itu, untuk memperbaiki kondisi tersebut, Abrijanto menyarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih. Tujuannya untuk mengembalikan hidrasi tubuh. Serta mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung vitamin C.
Selain itu, untuk meringankan gejala radang, ia merekomendasikan untuk mengonsumsi beberapa jenis herbal yang bersifat anti-peradangan atau anti-inflamasi, antara lain akar thymi, licorice, atau daun saga. Tanaman-tanaman herbal, menurut dia, memberikan efek yang lebih baik dari obat anti-inflamasi sintetik. Pasalnya, tidak seperti obat anti-inflamasi sintetik, konsumsi herbal tidak akan mengganggu kerja lambung.